Monday 5 December 2016

Berkarya Tanpa Batas Dengan nextwapblog.com

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh..

Hay teman-teman, apa kabar hari ini ( Alhamdulillah baik, sehat, luar biasa Allahu Akbar ) itulah jawaban dari pertanyaan yang sering disampaikan oleh guru saya..hehe
kontes seo
Pada hari ini saya akan sidikit membagikan informasi tentang
kontes SEO yang diadakan oleh blog builder asal Indonesia yaitu NextWapBlog.com.

Tujuan dari di adakannya kontes SEO ini adalah untuk mengenalkan kepada masyarakat luas khususnya para blogger, bahwa NextWapBlog.com. hadir dengan fitur yang banyak dan tentu sangat mendukung kegiatan ngeblog teman-teman sekalian.

Nextwapblog.com hadir dengan fitur yang paling banyak di cari para blogger yaitu dapat dikelola melalui handphone, karena saat ini kebanyakan para pencari informasi menggunakan handphone.

Selain itu, nextwapblog.com juga memperhatikan keadaan para blogger indonesia bahwa tidak semua blogger dapat mengelola blog melalu komputer, jadi ini sangat membantu sekali buat teman-teman yang melakukan aktivitas blogging melalui handphone seperti saya ini.

Pada kontes SEO perdananya kali ini nextwapblog.com mengusung tema "Berkarya Tanpa Batas Dengan NextWapBlog.com." Dimana diharapkan para blogger Indonesia bisa berkarya dengan bebas dengan blog builder nextwapblog.com.

Untuk informasi selanjutnya silahkan teman-teman lihat pada artikel kontes saya Berkarya Tanpa Batas Dengan NextWapBlog.com

Mungkin cukup sekian dulu perjumpaan kita pada hari ini, jangan lupa dilihat artikelnya ya..hehe

Keyword: Berkarya Tanpa Batas Dengan nextwapblog.com, blog builder indonesia, njungok nextwapblog com

Wassalamm'ualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Monday 21 November 2016

Pengertian Akhlak Tercela

Akhlak tercela artinya sikap atau perilaku buruk yang dimiliki oleh seseorang. Jika perilaku buruk tersebut tidak dikendalikan maka akan merugikan banyak orang dab akibatnya rusaklah sebuah kehidupan bermasyarakat.

Rasulullah saw. bersabda yang artinya:
Dari Abi Hurairah berkata: Rasulullah saw., bersabda "Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlak." (H.R Ahmad)
 
Hadits tersebut menggambarkan bahwa akhlak terpuji itulah yang pertama kali dibawa oleh Rasulullah dalam dakwahnya. Oleh karena itu, kalian harus mempraktekkan akhlak terpuji dan menjauhi akhlak tercela.
 

KISAH AKHLAK TERCELA SA'LABAH

Pada suatu haru seorang sahabat Nabi yang amat miskin datang kepada Nabi sambil mengadukan tekanan ekonomi yang dialaminya. Sa'labah, nama sahabat tersebut.Sa'labah memohon kepada Nabi untuk berdoa supaya Allah memberikan rezeki yang banyak kepadanya.

Semula Nabi menolak permintaan tersebut sambil menasehati Sa'labah agar meniru kehidupan Nabi saja. Namun, Sa'labah terus mendesak. Kali ini dia mengemukakan alasan yang sampai kini masih sering kita dengar, "Ya Rasul, bukankah kalau Allah memberikan kekayaan kepadaku, maka aku dapat memberikan sedekah kepada setiap orang yang berhak menerimanya?."

Nabi kemudian mendo'akan Sa'labah. Nabi menyerahkan ternak kepada Sa'labah. Dari waktu ke waktu ternak Sa'labah berkembang dengan pesat sehingga ia harus membangun peternakannya agak jauh dari Madinah. Seperti diduga, setiap hari ia sibuk mengurus ternaknya. Ia tidak dapat lagi menghadiri sholat jamaah bersama Rasulullah di siang hari. Hari-hari selanjutnya, ternaknya semakin banyak, sehingga semakin sibuk pula Sa'labah mengurusnya. Kini, ia tidak dapat lagi berjamaah bersama Rasulullah. Bahkan menghadiri sholat jum'at dan sholat jenazah pun tak bisa dilakukan lagi.

Ketika turun perintah zakat, Nabi menugaskan dua orang sahabat untuk menarik zakat dari Sa'labah. Sayang sekali, Sa'labah menolaknya mentah-mentah utusan Nabi itu. Ketika utusan Nabi datang hendak melaporkan kasus Sa'labah ini, Nabi menyambut utusan itu dengan ucapan beliau, "Celakalah Sa'labah!!!"

Nabi murka dan Allah pun murka! Saat itu turunlah Q.S At-Taubat ayat 75-78 sebagai berikut yang artinya:
"Dan diantara mereka ada orang yang telah berjanji kepada Allah, "Sesungguhnya jika Allah memberikan sebagian dari karunia-Nya kepada kamu, niscaya kami akan bersedekah dan niscaya kamu termasuk orang-orang ayng saleh. Ketika Allah memberikan kepada mereka sebagian dari karunia-Nya, mereka menjadi kikir dan berpaling dan selalu menentang (kebenaran). Maka Allah menanamkan kemunafikan dalam hati dalam hati mereka sampai pada waktu mereka menemui Allah, karena mereka telah memungkiri terhadap Allah apa yang telah mereka ikrarkan kepada-Nya dan juga karena mereka selalu berdusta. Tidaklah mereka mengetahui bahwa Allah mengetahui rahasia dan bisikan mereka dan bahwa Allah mengetahui segala yang gaib?" (Q.S. At-Taubat[9]:75-78)

Sa'labah mendengar ada ayat tang turun mengecam dirinya, ia mulai ketakutan. Segera ia menemui Nabi sambil menyerahkan zakatnya. Akan tetapi Nabi menolaknya, "Allah melarang aku untuk menerimanya." Sa'labah menangis tersedu-sedu. Setelah Nabi wafat, Sa'labah menyerahkan zakatnya kepada Abu Bakar kemudian Umar bin Khattab, tetapi kedua Khalifah itu menolaknya sehingga Sa'labah meninggal dunia pada masa khalifah Usman bin Affan.

Sunday 20 November 2016

Pengertian dan Macam Kalimat Thayyibah

Pengertian Kalimat Thayyibah

Kalimat Thayyibah secara bahasa adalah perkataan yang baik. Dalam Islam, Kalimat thayyibah adalah setiap ucapan yang mengandung kebenaran dan kebajikan yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Serta mengandung  aneka perbuatan ma'ruf dan pencegahan dari perbuatan munkar (Tafsir Depag V/182-183 dan Tafsir Wa Bayan Al-Qur'an oleh Dr. M. Hasan Al-Hamsy hal.258 ).

Macam-macam Kalimat Thayyibah

Adapun macam-macam Kalimat Thayyibah adalah sebagai berikut:

1. Bismillahirrokhmaanirrohim

Kalimat Basmalah yang artinya: ”Dengan menyebut Nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang” ini diucapkan setiap kali kita akan mengawali suatu pekerjaan atau perbuatan. Dengan membaca Basmalah dimaksudkan agar pekerjaan yang akan kita lakukan dapat terlaksana dengan baik dan mendapatkan keberkahan dari Allah Swt. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW. yang artinya,
“Tiap-tiap urusan penting menjadi putus berkahnya jika tidak dimulai dengan ucapan Bismillâhir-rahmânir-rahîm.”(HR. ar-Rahawy).

2. Assalamu'alaikum

Salam berarti keselamatan, jadi memberi doa kepada orang lain agar selamat. Makna salam adalah mendoakan kepada orang lain agar selamat di manapun berada, dalam kondisi apa pun juga tidak terbatas waktunya bukan untuk waktu siang, sore atau malam saja.

Jadi, bagi orang yang memberi salam disunnahkan untuk mengucap:
Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh
Artinya: "Kesejahteraan, rahmat dan berkah Allah semoga dilimpahkan kepadamu"
Dan bagi orang yang menjawab salam mengucapkan: Waalaikumsalaam Warohmatullahi Wabarokaatuh
Artinya: "Dan kesejahteraan, rahmat dan berkah Allah semoga dilimpahkan atas kamu pula."

Ada seseorang yang datang kepada Nabi Muhammad saw. dan mengucapkan: Assalamu'alaikum
Maka salam itu dijawab oleh beliau dan ia duduk. Kemudian beliau bersabda, "Sepuluh".
Sesudah itu datang lagi seseorang dan mengucapkan: Assalamu'alaikum Warohmatullahi
Salam itu dijawab oleh beliau san ia duduk. Kemudian beliau bersabda, "Dua puluh".
Sesudah itu datang lagi seseorang dan mengucapkan salam:
Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh
Salam dijawab oleh beliau dan ia duduk kemudian beliau bersabda, "tiga puluh".
Jadi, intinya semakin sempurna kita mengucapkan salam, maka semakin besar pula pahala yang akan diterima.

3. Subhanallah

Artinya: Maha suciAllah
Subhanallah disebut juga bacaan tasbih.Zat yang paling suci di alam semesta ini hanyalah Allah, maka sesuai dengan artinya, kalimat ini mengandung makna penyucian nama dan Zat Allah. Nama Allah harus tetap suci dari segala bentuk kemusyrikan dan kekurangan. Karena Allah-lah pemilik segala kesempurnaan. Semua yang ada di langit dan di bumi bertasbih kepada Allah, memuji kebesaran Allah, Firman Allah yang Artinya:
"Apa yang ada di langit dan apa yang ada dibumi senantiasa bertasbih kepada Allah. Maharaja, Yang Maha Suci, Yang Maha perkasa,Maha Bijaksana. (Q.S. Al-Jumu'ah: 1)

Harus kita yakini dengan keyakinan yang kuat bahwasanya Allah tidak sama dengan makhluk-Nya. Kita tidak boleh memikirkan bagaimana bentuk Allah, apakah Allah mempunyai tangan, kaki, wajah, dan lain-lain. Yang harus kita lakukan hanyalah meyakini Allah itu ada, melalui tanda-tanda kebesaran-Nya yaitu seluruh alam semesta ini.Kita meyakini nama-nama Allah dan sifat-Nya yang terdapat di dalam Al-Qur'an dan Al-Hadits.

Dengan mengucap kalimat tasbih kita akan selalu ingat kebesaran Allah. Alam yang ada disekitar kita seperti gunung yang menjulang tinggi, lautan nan luas dan langit adalah sebuah tanda yang menunjukkan tanda  kebesaran Allah.

4. Laa haula walaa quwwata illaa billaah

Kalimat zikir ini merupakan pengakuan terhadap kefanaan manusia dan ke-Maha Kuasaannya Allah ini diucapkan ketika seseorang mengambil keputusan (ber'azam). Kalimat thayyibah ini adalah pancaran dari sikap tawakal seseorang.

Setelah berupaya nyata mempertimbangkan, maka ketika keputusan diambil, dilanjutkan dengan tawakal kepada Allah, yang dinyatakan dalam sikap menerima resiko apapun yang terjadi nantinya akibat diputuskannya keputusan tadi. (QS 7:159).

5. Laailaahaillallah

Dalam Hadis Nabi Muhammad disebutkan keutamaan kalimat thayibah laa ilaahaillallah wahdahu lah syarika laka lahulmulku malhamdu yuhyi wahuwa’ala kulli syai’in qadir maka Allah akan menetapkan seratus kebaikan dan menghapuskan seratus kejahatan dan keburukan.

Bahkan disebutkan pula bahwa kalimat ini merupakan kunci pintu surga. Apabila seseorang mengucapkan dzikir ini sembari mengupas hikmahnya, sungguh nikmat dan manfaatnya akan diperoleh tiada habis-habisnya. Karena penjabaran arti dari kalimat ini begitu luasnya. Dan manfaatnya pun bisa dirasakan di setiap waktu dan dalam kondisi apapun. Intinya satu; mengingat kebesaran Allah SWT.

6. Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Raji'un

Salah satu dari kalimat tayyibah itu adalah " Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Raji'un ". Kalimat ini disebut dengan kalimat tarji'. Ketika kita mendengar atau mendapatkan teman, saudara, atau tetangga kita terkena musibah, maka di anjurkan membaca kalimat tarji'. Misalnya jika ada orang meninggal dunia atau sakit keras, terkena, kecelakaan, atau musibah lainnya.

Arti dari kalimat tarji' sendiri adalah'sesungguhnya kita adalah kepunyaan Allah dan kepada-Nyalah kita akan kembali. Dengan menghayati makna kalimat tersebut, maka kita akan menjadi sadar bahwa semua makhluk akan mati dan akan kembali kepada Sang Pencipta, tak terkecuali diri kita. Kita harus sadar bahwa nyawa kita adalah titipan Allah yang suatu saat akan diminta kembali oleh pemiliknya.
Adapun keutamaan atau manfaat membaca kalimat tarji', terdapat di dalam Al-Qur'an Surah Al-Baqarah ayat 156-157, yang artinya :
"(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata: Inna Lillahi wa inna ilaihi raji'un. (Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali). Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk." (Q.S Al-Baqarah/2 : 156-157)

7. Astaghfirullah

Dalam Al-Qur'an surat Ali Imran ayat 135 Allah menyatakan prihal orang- orang yang mendapat mendapat kenikmatan setelah mereka bertaubat, "Orang orang yang berbuat kekejian atau menzalimi dirinya lalu ingat kepada Allah, maka minta ampunlah untuk mereka atas dosa-dosa yang dilakukan." Sungguh Maha Suci Allah Yang Maha Sempurna, setelah Ia ciptakan manusia sebagai makhluk hidup yang secara sunnatullah bisa berbuat khilaf, sekaligus Ia berikan penawar bagi kekhilafan tersebut. Bagi manusia yang pandai mengunakan penawar ini, maka manusia tidak akan terserang penyakit hati yang serius.

Allah Maha Pengampun, terutama bagi siapapun yang segera bertobat begitu sadar telah berbuat khilaf. Orang-orang yang selalu membasahkan bibir mereka dengan istighfar, maka noda-noda berupa dosa yang sempat menempel sedikit demi sedikit setiap hari tidak segera menumpuk menjadi noktah hitam yang tebal. Semakin lama noda-noda ini tertumpuk, akan menjadi semakin sulit untuk menghilangkannya.

Maka benarlah-bahwa kebanyakan kesalahan besar berawal dari kekeliruan-kekeliruan kecil yang tidak dibenari. Untuk menghindari keterlambatan taubat, maka dianjurkan untuk istiqamah mengucapkan zikir ini setiap hari, terutama setelah shalat, walau dirasakan tak ada kesalahan yang diperbuat. Rasulullah sebagaimana diriwayatkan Bukhari dalam kitab hadisnya bahwa beliau mengucapkan istighfar setiap hari sebanyak seratus kali.

Ditambahkannya juga bahwa barang siapa yang mengucapkan istighfar sebelum terbit matahari sampai terbenamnya maka Allah akan menerima taubatnya (HR. Bukhari) InsyaAllah. Kalimat ini diucapkan ketika seseorang berniat hendak melakukan sesuatu di masa yang akan datang. Zikir ini akan mengingatkan kita, bahwa kehendak Allah adalah di atas segalanya. Tak seorangpun mengetahui apa yang akan terjadi detik setelah ini. Itu sebabnya, tak akan pernah ada janji yang dapat dipenuhi secara pasti oleh manusia, kecuali dengan menambahkan kalimat, Insya Allah (QS. 18: 23-24).

Sayangnya, banyak orang mempergunakan kalimat ini secara keliru, hingga berkembang anggapan bahwa kalimat mulia ini diucapkan sebagai kelonggaran untuk tidak menepati janji. Perbuatan umum ini banyak menggejala dalam sebagian masyarakat, sehingga membuat banyak orang dapat memandang negatif kalimat ini. Adalah tanggung jawab kita bersama, kaum muslim, untuk meluruskan pandangan seperti ini. Dimulai dengan diri kita sendiri. Mari kita buktikan bahwa ucapan Insya Allah bukan berarti niat untuk melanggar. Akan tetapi sebagai ikatan janji yang sudah pasti akan ditepati secara logika manusia, disertai kepasrahan terhadap kehendak Allah yang sewaktu waktu bisa merubah apa yang telah kita rencanakan.


Sumber: INTINE BELAJAR

Pengertian Sedekah

Krisis ekonomi yang berkepanjangan di negeri ini menyebabkan kemiskinan makin bertambah. Apalagi di negeri ini sering terjadi bencana alam mulai dari gempa bumi dan tsunami di Aceh dan Sumatra Utara pada Desember 2004. Kemudian gempa bumi di Yogyakarta dan Jawa Tengah pada bulan Maret 2006 dan pada tahun yang sama juga terjadi bencana di Sidoarjo Jawa Timur yang diakibatkan oleh semburan lumpur panas dari proses penambangan. Lapindo Brantas, hingga menenggelamkan puluhan desa dan ribuan rumah penduduk. Itu semua menelan korban jiwa dan harta yang tidak sedikit.

Mereka adalah saudara kita sebangsa, seagama, dan seiman. Maka sebagai saudara, kita wajib memberikan sumbangan untuk meringankan beban mereka baik melalui sedekah ataupun infak.

Sedekah adalah memberikan sesuatu yang bermanfaat kepada perorangan atau lembaga yang membutuhkan bantuan, dengan ikhlas dan tanpa mengharapkan apa pun dari orang yang menerimanya.

Sedekah merupakan ketetapan Allah berkenaan dengan harta benda yang merupakan sarana kehidupan untuk semua umat manusia. Adapun hukum sedekah adalah sunnah, yakni ibadah yang dianjurkan oleh agama. Syarat utamanya adalah ikhlas dan berusaha tidak menyakiti hati orang yang menerimanya, sebagaimana Allah swt. berfirman yang artinya:
"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu merusak sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), seperti orang yang menginfakkan hartanya dengan riya' (pamer) kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari akhir...." (Q.S Al-Baqarah[2]: 264)

Sedekah itu bermacam-macam bentuknya, diantaranya sebagai berikut:
1. Meberikan barang misalnya uang, makanan, minuman, harta benda, dan sebagainya.
2. Menyumbangkan jasa atau tenaga.
3. Memberikan saran atau pendapat yang bermanfaat bagi umat manusia.
4. Memberikan senyuman, menyingkirkan duri atau barang yang membahayakan di jalan, mengucap kalimat tayibah seperti tasbih, takbir, tahmid dan tahlil.
5. Menyeru kepada kebaikan dan mencegah kepada yang mungkar.
6. Melangkahkan kaki untuk sholat.
7. Menularkan ilmu pengetahuan.

Sebenarnya bentuk sedekah itu masih banyak macam dan jenisnya, baik yang dilakukan secara terang-terangan atau dengan sembunyi-sembunyi, sebagaimana firman Allah swt. yang artinya:
"Jika kamu menampakkan sedekah-sedekahmu, maka itu baik. Dan jika kamu menyembunyikannya dan memberikannya kepada orang-orang fakir, maka itu lebih baik bagimu...." (Q.S. Al-Baqarah [2] 271)

Friday 2 September 2016

Tenggelamnya Qarun & harta bendanya

Qarun (Bahasa Arab ﻗﺎﺭﻭﻥ ) adalah salah seorang sepupu Musa, berasal dari Bani Israel. Qarun disebut dalam Al-Quran sebanyak empat kali, dua kali di surah Al- Qasas, satu kali di surah Al-'Ankabut dan satu kali di surah Al-Mu’min.Qarun adalah orang yang sering memakerkan kekayaan. Qarun adalah sepupu Musa, anak dari Yashar adik kandung Imran ayah Musa. Baik Musa maupun Qarun masih keturunan Yaqub, karena keduanya merupakan cucu dari Quhas putra Lewi, Lewi bersaudara dengan Yusuf anak dari Yaqub, hanya berbeda ibu. Silsilah lengkapnya adalah Qarun bin Yashar bin Qahit/ Quhas bin Lewi bin Yaqub bin Ishaq bin Ibrahim.

Awal kehidupan Qarun sangatlah miskin dan memiliki banyak anak. Sehingga pada suatu kesempatan ia meminta Musa untuk mendoakannya kepada Allah, yang ia pinta adalah kekayaan harta benda dan permintaan tersebut dikabulkan oleh Allah. Dikisahkan pula dalam Al-Qur'an dia juga sering mengambil harta dari Bani Israel yang lain dan dia memiliki ribuan gudang harta melimpah ruah, penuh berisikan emas dan perak.

Setelah menjadi kaya raya, Qarun menjadi orang yang sombong dan suka pamer. Orang-orang kaya biasanya menyimpan kunci harta mereka dalam tempat rahasia agar tidak diketahui orang lain. Qarun bisa saja membuat sebuah tempat besar yang tersembunyi untuk menampung kunci- kuncinya, tapi dia tidak melakukannya karena dia ingin menunjukkan kekuatan dan kekuasaannya.

Jadi kebiasaannya adalah membawa sepuluh orang kuat kemanapun dia pergi. Kesepuluh orang ini adalah pria-pria perkasa yang berotot kekar. Mereka mengikuti Qarun kemanapun dia pergi hanya untuk membawakan kunci-kuncinya. Meskipun sudah dibawa sepuluh orang pria perkasa, tetap saja mereka merasa bahwa kunci-kunci Qarun terasa berat. Kebiasaan Qarun yang lain adalah dia selalu mengenakan pakaian yang berbeda setiap kali keluar rumah. Pakaian- pakaiannya merupakan jubah-jubah mewah yang paling mahal di zaman itu. Dia juga punya banyak kuda, punya tentara pribadi, punya bodyguard, punya banyak istana, dan harta benda. Tidak terhitung jumlah kekayaan yang diberikan Allah kepadanya. Qarun juga bisa memainkan orang-orang, dia bisa melakukan apapun karena punya kekuatan. Fir’aun adalah teman baik Qarun. Jika ada seseorang yang punya masalah dengannya, Qarun tinggal memberitahu Fir’aun maka habislah orang itu. Dia bisa membuat seseorang menjadi budak jika dia mau. Jadi tak seorang pun berani dengan Qarun. Dia adalah seorang tiran yang dijadikan Allah sebagai contoh di dalam Al-Qur’an.

Pada suatu hari, Qarun memilih pakaian terbaiknya. Kemudian dia pergi ke pekarangan istananya yang luas dan dia berjalan-jalan sambil memilih-milih kudanya. Akhirnya pandangannya tertuju ke salah satu kuda miliknya sembari tangannya menunjuk. Dia berkata kepada pelayannya “Kuda itu yang disana! Kuda yang memiliki bulu paling putih. Aku ingin menaiki kuda itu sekarang!” Mereka menghias kuda itu dengan berbagai macam pernak-pernik. Andaikan orang- orang di jalan melihat kuda putih itu, tentu mereka akan terkagum-kagum melihatnya.

Jadi dia menaiki kuda putih itu dan berkata: “Tentara-tentaraku! Datanglah kemari!” Kemudian dia menunjuk tentara- tentara terbaiknya. Lalu tentara-tentara itu berbaris mengikutinya dari belakang. Kemudian dia menunjuk sepuluh orang pria kekarnya dan berkata “Bawalah SEMUA harta-hartaku! Hari ini aku ingin menunjukkan harta-hartaku pada orang- orang. Bawa semua emas, perak, perunggu, barang-barang mewahku, koleksi pribadiku, dan yang lainnya. Aku ingin kalian membawa semuanya. Bahkan kalian para tentara juga harus membawanya! Ketika kita lewat, aku ingin semua orang terkagum-kagum melihat banyaknya hartaku.”

Jadi dia membawa semua harta karunnyaa, ada begitu banyak rubi, permata, mutiara, emas, dan perhiasan dalam berbagai bentuk. Ketika dia berparade keliling kota dari istananya, orang-orang di jalan melihatnya. Dan orang-orang yang menginginkan yang hanya menginginkan dunia ini berkata “Lihatlah semua ini. Andai saja kita mempunyai apa yang Qarun miliki.” Mereka sangat menginginkan harta itu. Bayangkanlah, seluruh kota menyaksikannya. Di antara mereka juga ada ahli agama. Mereka berkata “Jangan meminta seperti itu! Celakalah kamu! Sesungguhnya apapun yang Allah berikan kepadamu sudah cukup.”

Jadi ketika Qarun keluar membawa semua hartanya dan orang-orang di jalan melihatnya dengan terkagum-kagum, Ada orang di sisi kanan dan ada di sisi kiri, sedangkan parade Qarun berada di tengah- tengahnya. Ketika dia merasakan keangkuhan yang tertinggi dan berpikir “Wow, inilah diriku!” Tiba-tiba Allah memerintahkan bumi untuk menelannya! Jadi tiba-tiba bumi bergemuruh. Kemudian jalanan mulai retak. Kemudian retakan itu semakin membesar sehingga terciptalah sebuah lubang yang menganga. Lubang yang besar itu menelan Qarun beserta semua tentaranya, kunci-kuncinya, hartanya, bahkan Allah memerintahkan bumi untuk menelan istananya! Dan orang-orang yang sedang mengamati, beberapa dari mereka berlarian, tapi pada akhirnya mereka sadar bahwa bumi hanya menelan Qarun dan hartanya. Kemudian bumi kembali seperti semula seakan-akan tidak ada yang terjadi. Orang-orang sangat terkejut. Allah telah menunjukkan kepada orang-orang dan Qarun tentang siapa Raja yang sesungguhnya.

”Sesungguhnya Qarun adalah termasuk kaum Musa, maka ia berlaku aniaya terhadap mereka, dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat. (Ingatlah) ketika kaumnya berkata kepadanya: ‘Janganlah kamu terlalu bangga; sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri’. Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (keni`matan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” Qarun berkata: “Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku”. Dan apakah ia tidak mengetahui, bahwasanya Allah sungguh telah membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak mengumpulkan harta? Dan tidaklah perlu ditanya kepada orang-orang yang berdosa itu, tentang dosa-dosa mereka.” ”Maka keluarlah Qarun kepada kaumnya dalam kemegahannya. Berkatalah orang- orang yang menghendaki kehidupan dunia: “Moga-moga kiranya kita mempunyai seperti apa yang telah diberikan kepada Qarun; sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar”.

Berkatalah orang-orang yang dianugerahi ilmu: “Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala Allah adalah lebih baik bagi orang- orang yang beriman dan beramal saleh, dan tidak diperoleh pahala itu kecuali oleh orang-orang yang sabar.” Maka Kami benamkanlah Qarun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golonganpun yang menolongnya terhadap azab Allah. dan tiadalah ia termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya). Dan jadilah orang- orang yang kemarin mencita-citakan kedudukan Qarun itu. berkata: “Aduhai. benarlah Allah melapangkan rezki bagi siapa yang Dia kehendaki dari hamba- hamba-Nya dan menyempitkannya; kalau Allah tidak melimpahkan karunia-Nya atas kita benar-benar Dia telah membenamkan kita (pula). Aduhai benarlah, tidak beruntung orang-orang yang mengingkari (ni`mat Allah).” Negeri akhirat itu, Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di (muka) bumi. Dan kesudahan (yang baik) itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Qashash: 76-83

Mari Membiasakan Diri Untuk Besedekah & Berinfak

Anak-anak sebaiknya dibiasakan untuk berinfak dan bersedekah sejak dini baik di sekolahan maupun di rumah. Ini bertujuan untuk mendidik mereka agar sejak dini sudah terbiasa memberikan sebagian uang jajan demi kepentingan orang lain ataupun kepentingan lembaga.

Contohnya, infak untuk menyumbang bencana alam, untuk membantu program beasiswa anak-anak yang kuang mampu dan sebagainya. Contoh lain yaitu ketika dirumah memberikan sedekah pada pengemis yang datang, berinfak ketika sholat Jum'at di Masjid, dan sebagainya.

Kegiatan berinfak di sekolahan agar lebih maksimal dan berkesinambungan, maka alangkah baiknya jika dibentuk kegiatan-kegiatan dalam Membiasakan diri untuk bersedekah dan berinfak sebagai berikut.
1. Setiap kelas memiliki kotak infak yang diedarkan seminggu sekali, hasilnya bisa untuk kepentingan jelas, untuk membantu siswa yang kurang mampu atau menyumbang untuk bencana alam yang terjadi disekitar kita. Dan setiap tahun sekolah bisa melaporkan hasil infak dan penyalurannya ke komite sekolah dan wali murid.

2. Mengumpulkan pakaian pantas pakai dan pengumpulan sembako untuk disumbangkan ke panti asuhan untuk korban bencana alam. Kegiatan ini bisa dijadikan agenda rutin tahunan pada saat Haflah Akhirus Sanah (Akhir tahun ajaran).

3. Mengadakan pekan buku disekolah dengan agenda acara pengumpulan buku bacaan atau buku sekolah yang sudah tidak terpakai dari siswa, buku-buku yang sudah terkumpul diserahkan ke perpustakaan sekolah untuk menambah koleksi bacaan di sekolah tersebut, atau bisa juga disumbangkan ke sekolah lain.

4. Mengadakan infak Qurban setiap menjelang hari raya idul Adha.
5. Pengumpulan zakat fitrah setiap bulan Ramadhan bagi setiap siswa.

Hal ini bisa di laksanakan oleh sekolah atau Madrasah dengan langsung melibatkan siswa dan wali murid agar mereka dapat belajar secara aralami dalam menanamkan sikap, khususnya untuk membiasakan siswa siswi kita dalam gemar berinfak dan bersedekah untuk kepentingan orang lain.

Sikap Sabar dan Teguh Siti Masyitah

Pernahkah kalian membaca kisah Masyitah tentang kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi ujian ?  Siti Masyitah adalah pembantu rumah tangga Fir'aun, seorang raja yang sangat kejam dan zalim. Bahkan ia mengaku sebagai Tuhan yang harus disembah oleh seluruh rakyatnya.
 

Raja Fir'aun memerintah Mesir dengan tangan besi. Siapapun yang tidak mengikuti perintahnya pasti akan menerima hukuman mati. Begitu juga dengan orang yang tidak mau menyembah Fir'aun.
 

Siti Masyitah adalah pembantu rumah tangga Fir'aun walaupun kehidupannya tergantung pada Fir'aun, akan tetapi ia tak pernah mengakui Firaun sebagai tuhan. Secara sembunyi-sembunyi ia tetap beriman kepada Allah swt. Zat yang menciptakan manusia dan yang membuat alam semesta. Siti Masyitah hanya percaya dan menyembah kepada Allah swt.
 

Fir'aun dan keluarganya tak mengetahui keadaan Siti Masyitah yang sebenarnya namun akhirnya mereka tahu juga ceritanya begini. Pada suatu hari Siti Masyitah hendak menyisir rambut puteri Fir'aun. Tanpa sengaja mulutnya mengucapkan Bismillah lalu ketika sisir rambut terjatuh ia pun tanpa sengaja mengucapkan "Innalillahin WaInnailaihiroji'un". Menyaksikan keadaan ini anak Fir'aun sangat terkejut. Kemudian ia bertanya kepada Siti Masyitah "Apakah kamu mempunyai tuhan selain ayahanda?", "Iyaa" jawab Siti Masyitah polos. "Apakah kamu tidak takut kalau sekiranya hal ini diketahui ayahanda?" Lanjut anak Firaun.
 

"Tidak, aku lebih takut kepada Allah swt. daripada manusia. Karena hanya kepada Allah-lah aku menyembah dan berserah diri," jawab Siti Masyitah.

Setelah mendengar jawaban Siti Masyitah yang lugas tersebut, putri Fir'aun melaporkan hal ini kepada ayahanda nya. Fir'aun menjadi sangat marah. Ia lalu memanggil Siti Masyitah. Dengan penuh kemarahan, ia menekan Siti Masyitah agar mau kembali menyembah dirinya dan tidak mengakui adanya Allah swt.
 

Walaupun Siti Masyitah hanya seorang pembantu rumah tangga yang lemah, ternyata hatinya seperti baja dalam mempertahankan imannya. Siti Masyitah lebih rela mati daripada menyembah Fir'aun, raja yang zalim dan mengaku sebagai tuhan.
 

Fir'aun sangat kesal melihat keteguhan Siti Masyitah mempertahankan imannya. Ia bertekad akan menghukum Siti Masyitah. Kemudian ia memerintahkan kepada pengawalnya untuk memasak air mendidih ia lantas memanggil Siti Masyitah dan bertanya, "Apakah kamu tetap pada pendiranmu?" "Ya", jawab Siti Masyitah. "Apakah kamu tidak takut dengan hukuman yang saya berikan?" Tanya Fir'aun lagi. "Hanya Allah swt. yang kami takuti." Jawab Siti Masyitah. "Jangan asal jawab!!!" "Jika kamu keras kepala, kamu, anakmu dan suamimu akan saya masukkan kedalam kuali itu. Apakah kamu tidak sayang kepada orang-orang yang kamu cintai itu?" Ancaman Fir'aun dengan nada geram.
 

Setelah Siti Masyitah tidak mau merubah pendirianny, Fir'aun benar-benar melaksanakan ancamannya. Mula-mula suaminya dimasukkan kedalam bejana yang mendidih itu. Dilanjutkan dengan anaknya yang besar. Melihat yang demikian ia agak gentar dan takut. Lalu anaknya yang masih bayi dan sedang digendong berkata, "Wahai ibu, jangan takut! Biarlah kami mati bersama asal iman kita tidak hilang."
 

Setelah mendengar suara anaknya yang masih bayi ini, iman Siti Masyitah menjadi kokoh kembali dan akhirnya ia bersama-sama dengan semua anggota keluarganya matu dalam bejana yang mendidih untuk mempertahankan imannya. Mereka rela mengorbankan jiwanya demi mempertahankan imannya daripada harus menjadi orang kafir.

Like Button

Like Box