Thursday 1 September 2016

Rencana Buruk Kaum Kafir Untuk Membunuh Nabi Muhammad Saw

Ketika kaum kafir Quraisy mengetahui kesepakatan antara Rasulullah SAW dan orang-orang Ansar pada baiat Aqabah, serta melihat orang muslim mulai berhijrah ke Madinah baik secara kelompok atau perorangan, kaum kafir Mekkah merasa takut kalau Islam menjadi besar di Madinah yang akan dipimpin oleh Nabi Muhammad SAW. Oleh karena itu mereka sepakat untuk membunuh calon pemimpin mereka itu sebelum dia ikut hijrah ke Madinah.

Pada hari Kamis 26 Safar tahun ke-12 H kenabian bertepatan dengan september 622 M. Orang-orang Quraisy mengadakan pertemuan di suatu tempat yang bernama Darum Nadwah dengan agenda pertemuan membicarakan cara yang tepat untuk membunuh Muhammad.

Dalam pertemuan itu disepakati usulan dari Abu Jahal. Usulan Abu Jahal yaitu mencari beberapa pemuda yang bertubuh kekar dan kuat untuk dipersenjatai kemudian mereka diperintah membunuh Muhammad secara beramai-ramai.

Bersamaan dengan kesepakan kaum kafir Quraisy untuk membunuh Rasulullah, malaikat Jibril mendatangi beliau mengabarkan hal tersebut. Jibril menyarankan kepada Rasulullah supaya tidak tidur di kamar beliau dan menyampaikan turunnya izin hijrah dari Allah. Namun, dengan jiwa kesatrianya, pada malam itu Nabi tetap tidur di kamarnya.

Baru setelah tengah malam, beliau menyuruh Ali bin Abi Thalib untuk menggantikan di kamar tidurnya. Setelah melewati tengah malam, Rasulullah SAW bergegas ke rumah Abu Bakar dengan menyamar. Setelah bertemu dengan Abu Bakar, beliau menceritakan maksud kedatangannya yaitu, "Allah telah mengizinkan Nabi berangkat hijrah". Mendengar berita tersebut Abu Bakar minta pada Nabi supaya diizinkan menemani perjalanan itu. Nabi setuju kemudian Abu Bakar menyiapkan perbekalan yang akan dibawa ketika hijrah.

Pada malam hari yang telah ditentukan pemuda-pemuda Quraisy mengepung rumah Nabi Muhammad SAW dan siap melakukan pembunuhan. Ketika itu, Rasulullah SAW berkemas-kemas meninggalkan rumah dan beliau menyuruh Abi bin Abi Thalib untuk menempati tempat tidur beliau supaya orang-orang Quraisy mengira bahwa beliau masih tidur. Di tengah malam Nabi dengan diam-diam keluar dari rumah, dengan membaca Surah Yasin ayat 1 sampai 5 sambil menyebarkan pasir yang dibawa Rasulullah di sekeliling mereka. Dilihatnya pemuda-pemuda yang mengepung beliau sedang tertidur.

Setelah berhasil keluar, Rasulullah langsung menuju rumah Abu Bakar kemudian mereka berdua keluar dari pintu belakang rumah beliau menuju gua di Bukit Sur di sebelah kota Mekah. Mereka beruda bersembunyi di gua itu.

Setelah algojo-algojo kafir Quraisy mengetahui bahwa Nabi terlepas dari penjagaan mereka, makan keesokan harinya mereka menggunakan strategi baru untuk melacak Rasulullah. Di antara strategi tersebut adalah sebagai berikut.
1. Mereka menangkap Ali, menyiksa, dan menyeretnya ke ka'bah untuk dimintai keterangan tentang tempat persembunyian Rasulullah. Tetapi, dengan cara ini mereka gagal.
2. Mengutus beberapa orang kafir Quraisy di antaranya Abu Jahal, agar pergi kerumah Abu Bakar. Di rumah itu hanya ada putrinya yang bernama Asma.
3. Mengawasi seluruh jalan yang menghubungkan kota Mekkah dengan kota lain dengan pengawasan yang ketat.
4. Mengadakan sayembara, bahwa barangsiapa dapat menangkap Muhammad akan mendapat hadiah yang besar yaitu 60 ekor unta.
5. Menyewa pencari jelek guna mengikuti jejak yang pernah dilewati Rasulullah dan Abu Bakar.

No comments:

Post a Comment

Like Button

Like Box